komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia serta mempelajari segala antara manusia salah satunya komuniaksi yang terjadi antara atasan denga bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan atau atasan dan karyawan atau pegawai. Stoner dan Wankel dalam Moekijat (2003:61) mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui penyampaian pesan berupa lambang. Effendy ( 2001:78) bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar pengetahuan atau pengalaman.Konsep komunikasi dapat penulis simpulkan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Selanjutnya konsep komunikasi harus senantiasa disusun secara sistematis sebagai upaya untuk merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia sehingga untuk mencapai hal tersebut hendajnya menggunakan metode komunikasi yang efektif dan efisien. konsep komunikasi mengandung maksud bahwa komunikasi dipandang sebagai proses komunikasi antar pesona kedudukan sebagai sumber dan penerima saling bergantian. sehingga masing-masing dapat secara langsung mengetahui respon terhadap pesan yang disampaikan kedua belah pihak sampai terjadi persesuaian pendapat atau himpitan kepentungan. Secara umum komunikasi massa diartikan sebagai komunikasi melalui media massa modern dan media massa ini adalah surat kabar, radio, fil dan TV. Maka dapat diartikan komunikasi massa merupakan penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yanga bstrak, maka jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya satu arah (one way traffic) (Effendy, 2003:82). Devito (2002:64) menanbahkan bahwa komunikasi masa itu ditujukan kepada massa dengan melalui media massa, dibandingkan dengan jenis-jenis komuniaksi lainnya maka digambarkan bahwa komuniakasi massa memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Komunikasi massa bersifat satu arah.
2. Komunikasi massa melembaga.
3. Peran komuniakasi massa bersifat umum.
2. komunikasi Pemasaran
Banyak teori yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yag memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan "Who Says What In Which Channel To Whom Whith What Effect ?" hubungan dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipetautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawabab terhadap pertanyaan dalam rumusan Lasswell tersebut, yaitu :Who (/siapakah komunikatornya?) Says what (siapa komunikannya ?) dan With What Effect (efek apa yang diharapkan?). Pemasaran menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen meruapakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. menurit Fandy Tjiptono (2001:219) dalam pemasaran kita kenal tiga unsur dasar yaitu :
1. Orientasi pada konsumen.
2. Menyusun kegiatan pemasaran secara integral.
3. Kepuasan konsumen (consumer Satisficatuio).
Unsur-unsur komuniakasi pemasaran
Promosi meruapakan salah satu variabel di dalam marketing mix. adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapa dilihat dari batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh Wiliiam (Swastha, 2001:349).
1. Advertising atau Periklanan
2. Personal selling
3. Sales Promotion
Pentingnya Pemasaran Bagi perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbagan dari sudut pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. bisa dikatakan pemasaran mrupakan jantung kehidupan dari berbagai macam usaha. pihak-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa konsep-konsep pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan.
Minat Beli
Menurut Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara insentif kepada obyek yang dianggap penting. Jadi hubungan anatara perhatian dan minat erat karena timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung dalam bidang itu. sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa perhatian adalah gejala kejiwaan yanga da hubungan dengan dorongan minat dan kegiatan sendiri. Minat seseorang terhadap sesuatu obejek memiliki tingakatn tertentu. ada 3 tingakatan :
a.Minat biasa
b. Minat ikut serta
c. Minat penyerahan diri.
Promosi
Promosi adalah berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untyuk mengkombinasikan keunggulan suatu produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. berdasarka difinisi promosi dari Philip kotller, je;as bahwa dalam kegiatan komuniaksi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan pesann mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan promosi. hal tersebut tetap perlu memperhatikan faktor-faktor selain kegiatan promosi.
AIDA
Model ini dipopulerkan ileh Elmo lewis untuk menjelaskan caar kerja personal selling. model ini menggambarakn sebuah tahapan yang menggambarkan sebuah proses calon pelanggan potensial menuju pembelian. namun tahapan model ini tidak hanya sekedar digunakan dalam proses personal selling atau penjualan prinbadi tetapi juga diguanakan untuk mengenal tahapan respon dalam iklan. tahap prose AIDA:
1. Awarensses /kesadaran
2. Interest /ketertarikan
3. Desire/ keinginan
4. Action/ tindakan
IMC (Integreted Marketing Communication)
IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komuniaksi persuasif kepada pelanggan dan pelanggan berkelanjutan. tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaiakan pesan dimasa datang. lima ciri IMC
1. Memprngaruhi prilaku
2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan 'konat'.
4. Berusaha mencipatakan sinergi.
5. Menajlin hubungan.
PERMASALAHAN
STUDI KASUS (KOMUNIKASI
PEMASARAN PARIWISATA DAN PERHOTELAN)
Keberhasilan komunikasi pemasaran
pariwisata dan perhotelan dalam konteks destinasi adalah tersampaikannya sebuah
pesan tentang sebuah destinasi pariwisata dan perhotelan tersebut kepada
calon konsumen yang tepat, dan dengan cara yang benar. Komunikasi pemasaran
mensyaratkan adanya merek atau branding untuk dapat menghubungan organisasi
dengan calon pembeli.Karakteristik komunikasi pemasaran pariwisata dan
perhotelan berpengaruh pada proses pemasaran kepada konsumen potensial.
Pariwisata dan perhotelan memiliki karakteristik sebagai berikut: tidak
berwujud nyata, tidak dapat disimpan, proses antara produksi dan
konsumsi terjadi secara bersama-sama, merupakan komponen gabungan untuk dapat
dikatakan sebagai sebuah produk pariwisata.Pada pariwisata dan perhotelan,
komunikasi pemasaran merupakan hal yang dinamis dan memiliki keunikan yang
cenderung mengikuti perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan teori pemasaran
akan berdampak pada perubahan terhadap komunikasi pemasaran sehingga senantiasa
diperlukan analisis terhadap perubahan lingkungan pemasaran tersebut. Untuk
efektifitas dan efesiensi komunikasi penasaran diperlukan teori yang tepat agar
pemasaran tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi.
Selanjutnya perkembangan komunikasi saat ini turut mempengaruhi sebuah industri
atau organisasi sehingga daripadanya akan dapat dilakukan perubahan-perubahan dalam
melakukan komunikasi pemasaran yang tepat.
Komunikasi pemasaran diperlukan oleh
organisasi dengan tujuan penginformasikan produk, mengingatkan kembali, dan
mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian. Peran media dalam
melakukan imajinerisasi atau visualiasi menjadi semakin penting dalam
komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan karena ketidaknyataan wujudnya. Pentingnya
sebuah informasi dalam komunikasi pemasaran telah menjadi perhatian yang lebih
luas dalam kontek yang lebih luas. Dalam perkembangannya, informasi tidak akan
pernah netral, informasi diadakan untuk tujuan tertentu, terkadang informasi
mengandung sebuah ideologi politik dari sebuah produk, dan informasi tidak
berhubungan secara langsung untuk mempengaruhi penjualan, berbeda dengan
terbentuknya komunikasi pemasaran yang lebih diarahkan untuk tujuan
meningkatkan penjualan sebuah produk.Dalam perumusan strategi komunikasi
pemasaran diperlukan identifikasi komunikasi seperti apakah yang
diperlukan oleh organisasi atau individu dalam melakukan komunikasi kepada
kelompok atau target pasar. Perbedaan perspektif komunikasi, juga menjadi
pertimbangan yang penting dalam perancangan model komunikasi pemasaran
pariwisata dan perhotelan. Perspektif komunikasi yang berbeda tersebut selanjutnya
diterjemahkan oleh beberapa ahli pemasaran seperti Butler yang memaknai bahwa
komunikasi pemasarasan adalah representasi informasi faktual perkembangan
sebuah destinasi tentang pengelolaannya, masyarakat lokalnya, dan karakteristik
konsumennya saat strategi komunikasi pemasaran tersebut dirumuskan.
Dalam artikel ini, isu-isu terkini
yang mempengaruhi komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan lebih banyak
menyorot pada semakin berkurangnya peran manusia dalam penyediaan jasa, namun
belum banyak diungkap dampak dari berkurangnya peran manusia seperti
berkurangnya sentuhan kemanusiaan dan tentu saja akan menurunkan tingkat
keramah-tamahan masyarakat pada sebuah destinasi atau organisasi. Dalam
kenyataannya, pada industri pariwisata dan perhotelan idealnya senantiasa
dinamis dalam menanggapi perubahan kebutuhan konsumen, serta perkembangan ini
harus mempengaruhi lingkungan pemasaran jasa pariwisata dan perhotelan.
Persaingan antara destinasi juga akan mempengaruhi manajemen dan komunikasi
pemasaran. Komunikasi harusnya melibatkan pertukaran informasi yang bermakna
dan merupakan alat ampuh dari organisasi dan lingkungannya yang bertujuan
strategis, bertujuan perencanaan pemasaran dan untuk melakukan tindakan taktis
organisasi untuk menarik perhatian pelanggan dan stakeholder. Idealnya
komunikasi pemasaran dibentuk untuk merespon konteks eksternal, termasuk
konteks politik, hukum dan peraturan, perkembangan sosial-ekonomi, media dan
perkembangan industri.
Komunikasi pemasaran juga harus
berhubungan dengan proses pembentukan perilaku konsumen dan mengeksplorasi
interaksi antara tindakan konsumen dan reaksi terhadap pesan-pesan
pemasaran. Kedua chapter pada artikel ini, hanya menunjukkan bahwa
strategi pemasaran senantiasa disesuaikan dengan selera konsumen,
berbenturan dengan konsep konservasi dan preservasi yang seharusnya dilakukan
terhadap sebuah destinasi khususnya destinasi yang memposisikan diri sebagai
destinasi pariwiata budaya.
BEDAH KASUS
Komunikasi pemasaran menyediakan
merek atau branding untuk menghubungan antara organisasi dengan calon pembeli,
dalam konteks komunikasi pemasaran destinasi: komunikasi pemasaran menyediakan
branding sebuah destinasi yang akan digunakan untuk menghubungankan destinasi
dengan calon wisatawan.Komunikasi diarahkan untuk tujuan meningkatkan
permintaan kunjungan, komunikasi juga dimaksudkan agar terjadinya sebuah
interaksi atau pertukaran informasi antara organisasi dengan calon
pembeli berdasarkan atas kualitas dan kepuasan terhadap proses pertukaran, apakah
calon konsumen akan membeli, membeli kembali, atau tidak akan membeli
kembali.Dalam pertukaran informasi, diperlukan dua proses yang harus dapat
dikelola oleh organisasi, dalam konteks pariwisata: informasi tentang sebuah
destinasi atau tentang aktivitas/even sebagai penawaran destinasi akan
mempengaruhi permintaan pariwisata, dan peran media sangat diperlukan untuk
melakukan komunikasi kepada calon pembeli agar permintaan tersebut dapat
terjadi.
Dalam proses komunikasi pemasaran,
melibatkan element proaktif maupun elemen reaktif yang akan disesuaikan
terhadap waktu dan target tertentu. Untuk menyatukan kedua elemen tersebut
diperlukan pemasaran terpadu atau terintegrasi.Pada
pariwisata dan perhotelan, komunikasi pemasaran adalah sangat dinamis dan memiliki
keunikan tersendiri yang cenderung mengikuti perubahan dari waktu ke waktu.
Perubahan dalam teori pemasaran berdampak pada perubahan terhadap komunikasi
pemasaran sehingga senantiasa diperlukan analisis terhadap perubahan lingkungan
pemasaran baik yang terjadi pada pariwisata maupun perhotelan. Selanjutnya
diperlukan teori yang tepat untuk komunikasi agar pemasaran tercapai
sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi, dan selanjutnya
mengetahui bagaimana perkembangan komunikasi saat ini yang turut mempengaruhi
sebuah industri atau organisasi sehingga daripadanya akan dapat dilakukan
perubahan-perubahan dalam melakukan komunikasi pemasaran yang tepat.Sebagai
ilustrasi bahwa: pariwisata dan perhotelan adalah industri yang mengalami perubahan
dengan cepat. Walaupun industri ini perfokus pada jasa manusia, peran penyedia
jasa secara pribadi semakin berkurang dan peran konsumen semakin dominan dalam
komunikasi pemasaran karena kemajuan teknologi informasi. Sebagai contoh,
konsumen dapat melakukan pemesanan kamar secara online yang dapat mengurangi
biaya dan konsumen memiliki lebih banyak pilihana. Semakin mudahnya konsumen
mendapatkan informasi dan semakin mudahnya mendapatkan pelayanan mandiri
menyebabkan para penyedia jasa semakin sulit untuk dapat menebak apa selera dan
bagaimana persepsi konsumen sebelum dan sesudah melakukan pembelian jasa. Peran
dialog secara pribadi antara produsen dan konsumen semakin berkurang akibat
tergantikannya oleh teknologi komunikasi online seperti jejaring social,
chating, blogging, dan pertukaran informasi cenderung lebih banyak diperankan
oleh media.











Tidak ada komentar:
Posting Komentar