Kamis, 17 Oktober 2013

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ELEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN

1. Komunikasi
komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia serta mempelajari segala antara manusia salah satunya komuniaksi yang terjadi antara atasan denga bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan atau atasan dan karyawan atau pegawai. Stoner dan Wankel dalam Moekijat (2003:61) mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui penyampaian pesan berupa lambang. Effendy ( 2001:78) bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar pengetahuan atau pengalaman.Konsep komunikasi dapat penulis simpulkan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Selanjutnya konsep komunikasi harus senantiasa disusun secara sistematis sebagai upaya untuk merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia sehingga untuk mencapai hal tersebut hendajnya menggunakan metode komunikasi yang efektif dan efisien. konsep komunikasi mengandung maksud bahwa komunikasi dipandang sebagai proses komunikasi antar pesona kedudukan sebagai sumber dan penerima saling bergantian. sehingga masing-masing dapat secara langsung mengetahui respon terhadap pesan yang disampaikan kedua belah pihak sampai terjadi persesuaian pendapat atau himpitan kepentungan. Secara umum komunikasi massa diartikan sebagai komunikasi melalui media massa modern dan media massa ini adalah surat kabar, radio, fil dan TV. Maka dapat diartikan komunikasi massa merupakan penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yanga bstrak, maka jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya satu arah (one way traffic) (Effendy, 2003:82). Devito (2002:64) menanbahkan bahwa komunikasi masa itu ditujukan kepada massa dengan melalui media massa, dibandingkan dengan jenis-jenis komuniaksi lainnya maka digambarkan bahwa komuniakasi massa memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Komunikasi massa bersifat satu arah.
2. Komunikasi massa melembaga.
3. Peran komuniakasi massa bersifat umum.

2. komunikasi Pemasaran
Banyak teori yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yag memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan "Who Says What In Which Channel To Whom Whith What Effect ?" hubungan dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipetautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawabab terhadap pertanyaan dalam rumusan Lasswell tersebut, yaitu :Who (/siapakah komunikatornya?) Says what (siapa komunikannya ?) dan With What Effect (efek apa yang diharapkan?). Pemasaran menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen meruapakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. menurit Fandy Tjiptono (2001:219) dalam pemasaran kita kenal tiga unsur dasar yaitu :
1. Orientasi pada konsumen.
2. Menyusun kegiatan pemasaran secara integral.
3. Kepuasan konsumen (consumer Satisficatuio).
Unsur-unsur komuniakasi pemasaran 
Promosi meruapakan salah satu variabel di dalam marketing mix. adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapa dilihat dari batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh Wiliiam (Swastha, 2001:349). 
1. Advertising atau Periklanan
2. Personal selling
3. Sales Promotion
Pentingnya Pemasaran Bagi perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbagan dari sudut pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. bisa dikatakan pemasaran mrupakan jantung kehidupan dari berbagai macam usaha. pihak-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa konsep-konsep pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan. 
Minat Beli
Menurut Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara insentif kepada obyek yang dianggap penting. Jadi hubungan anatara perhatian dan minat erat karena timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung dalam bidang itu. sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa perhatian adalah gejala kejiwaan yanga da hubungan dengan dorongan minat dan kegiatan sendiri. Minat seseorang terhadap sesuatu obejek memiliki tingakatn tertentu. ada 3 tingakatan :
a.Minat biasa
b. Minat ikut serta
c. Minat penyerahan diri. 
Promosi
Promosi adalah berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untyuk mengkombinasikan keunggulan suatu produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. berdasarka difinisi promosi dari Philip kotller, je;as bahwa dalam kegiatan komuniaksi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan pesann mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan promosi. hal tersebut tetap perlu memperhatikan faktor-faktor selain kegiatan promosi. 
AIDA
Model ini dipopulerkan ileh Elmo lewis untuk menjelaskan caar kerja personal selling. model ini menggambarakn sebuah tahapan yang menggambarkan sebuah proses calon pelanggan potensial menuju pembelian. namun tahapan model ini tidak hanya sekedar digunakan dalam proses personal selling  atau penjualan prinbadi tetapi juga diguanakan untuk mengenal tahapan respon dalam iklan. tahap prose AIDA:
1. Awarensses /kesadaran
2. Interest  /ketertarikan
3. Desire/ keinginan
4. Action/ tindakan
IMC (Integreted Marketing Communication)
IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komuniaksi persuasif kepada pelanggan dan pelanggan berkelanjutan. tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaiakan pesan dimasa datang. lima ciri IMC
1. Memprngaruhi prilaku
2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan 'konat'.
4. Berusaha mencipatakan sinergi.
5. Menajlin hubungan.

PERMASALAHAN
STUDI KASUS (KOMUNIKASI PEMASARAN  PARIWISATA DAN PERHOTELAN)
Keberhasilan komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan dalam konteks destinasi adalah tersampaikannya sebuah pesan  tentang sebuah destinasi pariwisata dan perhotelan tersebut kepada calon konsumen yang tepat, dan dengan cara yang benar. Komunikasi pemasaran mensyaratkan adanya merek atau branding untuk dapat menghubungan organisasi dengan calon pembeli.Karakteristik komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan berpengaruh pada proses pemasaran kepada konsumen potensial. Pariwisata dan perhotelan memiliki karakteristik sebagai berikut: tidak berwujud nyata,  tidak dapat  disimpan, proses antara produksi dan konsumsi terjadi secara bersama-sama, merupakan komponen gabungan untuk dapat dikatakan sebagai sebuah produk pariwisata.Pada pariwisata dan perhotelan, komunikasi pemasaran merupakan hal yang dinamis dan memiliki keunikan yang cenderung mengikuti perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan teori pemasaran akan berdampak pada perubahan terhadap komunikasi pemasaran sehingga senantiasa diperlukan analisis terhadap perubahan lingkungan pemasaran tersebut. Untuk efektifitas dan efesiensi komunikasi penasaran diperlukan teori yang tepat agar pemasaran tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi. Selanjutnya perkembangan komunikasi saat ini turut mempengaruhi sebuah industri atau organisasi sehingga daripadanya akan dapat dilakukan perubahan-perubahan dalam melakukan komunikasi pemasaran yang tepat.           
 Komunikasi pemasaran diperlukan oleh organisasi dengan tujuan penginformasikan produk, mengingatkan kembali, dan mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian. Peran media dalam melakukan imajinerisasi atau visualiasi menjadi semakin penting dalam komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan karena ketidaknyataan wujudnya. Pentingnya sebuah informasi dalam komunikasi pemasaran telah menjadi perhatian yang lebih luas dalam kontek yang lebih luas. Dalam perkembangannya, informasi tidak akan pernah netral, informasi diadakan untuk tujuan tertentu, terkadang informasi mengandung sebuah ideologi politik dari sebuah produk, dan informasi tidak berhubungan secara langsung untuk mempengaruhi penjualan, berbeda dengan terbentuknya komunikasi pemasaran yang lebih diarahkan untuk tujuan meningkatkan penjualan sebuah produk.Dalam perumusan strategi komunikasi pemasaran  diperlukan identifikasi komunikasi seperti apakah yang diperlukan oleh organisasi atau individu dalam melakukan komunikasi kepada kelompok atau target pasar. Perbedaan perspektif komunikasi, juga menjadi pertimbangan yang penting dalam perancangan model komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan. Perspektif komunikasi yang berbeda tersebut selanjutnya diterjemahkan oleh beberapa ahli pemasaran seperti Butler yang memaknai bahwa komunikasi pemasarasan adalah representasi informasi faktual perkembangan sebuah destinasi tentang pengelolaannya, masyarakat lokalnya, dan karakteristik konsumennya saat strategi komunikasi pemasaran tersebut dirumuskan.
Dalam artikel ini, isu-isu terkini yang mempengaruhi komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan lebih banyak menyorot pada semakin berkurangnya peran manusia dalam penyediaan jasa, namun belum banyak diungkap dampak dari berkurangnya peran manusia seperti berkurangnya sentuhan kemanusiaan dan tentu saja akan menurunkan tingkat keramah-tamahan masyarakat pada sebuah destinasi atau organisasi. Dalam kenyataannya, pada industri pariwisata dan perhotelan idealnya senantiasa dinamis dalam menanggapi perubahan kebutuhan konsumen, serta perkembangan ini harus mempengaruhi lingkungan pemasaran jasa pariwisata dan perhotelan. Persaingan antara destinasi juga akan mempengaruhi manajemen dan komunikasi pemasaran. Komunikasi harusnya melibatkan pertukaran informasi yang bermakna dan merupakan alat ampuh dari organisasi dan lingkungannya yang bertujuan strategis, bertujuan perencanaan pemasaran dan untuk melakukan tindakan taktis organisasi untuk menarik perhatian pelanggan dan stakeholder. Idealnya komunikasi pemasaran dibentuk untuk merespon konteks eksternal, termasuk konteks politik, hukum dan peraturan, perkembangan sosial-ekonomi, media dan perkembangan industri.
Komunikasi pemasaran juga harus berhubungan dengan proses pembentukan perilaku konsumen dan mengeksplorasi interaksi antara tindakan konsumen dan reaksi terhadap pesan-pesan pemasaran.  Kedua chapter pada artikel ini, hanya menunjukkan bahwa strategi pemasaran  senantiasa disesuaikan dengan selera konsumen, berbenturan dengan konsep konservasi dan preservasi yang seharusnya dilakukan terhadap sebuah destinasi khususnya destinasi yang memposisikan diri sebagai destinasi pariwiata budaya.
BEDAH KASUS
Komunikasi pemasaran menyediakan merek atau branding untuk menghubungan antara organisasi dengan calon pembeli, dalam konteks komunikasi pemasaran destinasi: komunikasi pemasaran menyediakan branding sebuah destinasi yang akan digunakan untuk menghubungankan destinasi dengan calon wisatawan.Komunikasi diarahkan untuk tujuan meningkatkan permintaan kunjungan, komunikasi juga dimaksudkan agar terjadinya sebuah interaksi atau pertukaran informasi antara  organisasi dengan calon pembeli berdasarkan atas kualitas dan kepuasan terhadap proses pertukaran, apakah calon konsumen akan membeli, membeli kembali, atau tidak akan membeli kembali.Dalam pertukaran informasi, diperlukan dua proses yang harus dapat dikelola oleh organisasi, dalam konteks pariwisata: informasi tentang sebuah destinasi atau tentang aktivitas/even sebagai penawaran destinasi akan mempengaruhi permintaan pariwisata, dan peran media sangat diperlukan untuk melakukan komunikasi kepada calon pembeli agar permintaan tersebut dapat terjadi.  
Dalam proses komunikasi pemasaran, melibatkan element proaktif maupun elemen reaktif yang akan disesuaikan terhadap waktu dan target tertentu. Untuk menyatukan kedua elemen tersebut diperlukan pemasaran terpadu atau terintegrasi.Pada pariwisata dan perhotelan, komunikasi pemasaran adalah sangat dinamis dan memiliki keunikan tersendiri yang cenderung mengikuti perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan dalam teori pemasaran berdampak pada perubahan terhadap komunikasi pemasaran sehingga senantiasa diperlukan analisis terhadap perubahan lingkungan pemasaran baik yang terjadi pada pariwisata maupun perhotelan. Selanjutnya diperlukan teori yang tepat untuk  komunikasi agar pemasaran tercapai sesuai tujuan yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi, dan selanjutnya mengetahui bagaimana perkembangan komunikasi saat ini yang turut mempengaruhi sebuah industri atau organisasi sehingga daripadanya akan dapat dilakukan perubahan-perubahan dalam melakukan komunikasi pemasaran yang tepat.Sebagai ilustrasi bahwa: pariwisata dan perhotelan adalah industri yang mengalami perubahan dengan cepat. Walaupun industri ini perfokus pada jasa manusia, peran penyedia jasa secara pribadi semakin berkurang dan peran konsumen semakin dominan dalam komunikasi pemasaran karena kemajuan teknologi informasi. Sebagai contoh, konsumen dapat melakukan pemesanan kamar secara online yang dapat mengurangi biaya dan konsumen memiliki lebih banyak pilihana. Semakin mudahnya konsumen mendapatkan informasi dan semakin mudahnya mendapatkan pelayanan mandiri menyebabkan para penyedia jasa semakin sulit untuk dapat menebak apa selera dan bagaimana persepsi konsumen sebelum dan sesudah melakukan pembelian jasa. Peran dialog secara pribadi antara produsen dan konsumen semakin berkurang akibat tergantikannya oleh teknologi komunikasi online seperti jejaring social, chating, blogging, dan pertukaran informasi cenderung lebih banyak diperankan oleh media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar